Warna Warni Kehidupan

Pernah atau tidak dalam kehidupan seharian, kita mengeluarkan kata-kata sebegini,

"Aku tak suka dia, sebab dia . . . . . . . "

"Aku geram dengan dia, sebab dia  . . . . . . . "

"Aku tak nak kawan dengan dia, sebab dia . . . . . . . "

Kenapa kita memarahi dan menjatuhkan hukum kepada orang secara sesuka hati?

Mungkin, kita terlepas kata. Walau kita tak terniat sebenarnya. Kita memarahi dan menjatuhkan hukum pada seseorang tanpa sebarang usul periksa. Apa yang kita fikirkan hanya tentang diri kita sahaja. Kita hanya utamakan perasaan kita. Kita mengeluh. Lantas, kita mengeluarkan kata-kata yang hanya dapat memuaskan hati dan perasaan kita tanpa memikirkan perasaan dan kesannya pada orang lain.

Mengapa kita tidak berfikir sebelum berkata-kata?
Mengapa kita tidak bermuhasabah diri sebelum menjatuhkan sesuatu hukuman?
Mengapa kita tidak menasihati seseorang sebelum memarahinya?

Manusia akan memuaskan hati dan perasaan mereka sendiri.
Itu lumrah.
Kemudian, baru meraka berfikir dan bermuhasabah mengenai apa yang telah dilakukannya.
Kita mungkin terlupa, pada waktu dan saat itu, Allah sedang menguji keimanan dan kesabaran kita.

Ujian adalah warna-warni kehidupan kita. Kehidupan, yang ada turun dan naiknya. Yang ada drama dan ragamnya. Yang ada warna dan warninya. Jika hitam kita mencoraknya, maka hitamlah. Jika pelangi kita mencoraknya, maka pelangilah. Jadi, warna-warni inilah yang mencorakkan serta mengindahkan lagi kehidupan kita.

Kadang-kadang, orang yang kita tak suka itu adalah sahabat yang paling baik untuk kita. Janganlah kita mengeluh terhadap sebarang ujian yang diberikan. Didiklah hati agar menerima ujian dengan redha dan terbuka.